Social Icons

Minggu, 10 November 2013

ketika sahabat jadi saingan

Saat ku masuk ke jenjang SMP, ku melihat sekeliling ku, sungguh berbeda. Berbeda dengan apa yang aku rasakan dulu saat aku duduk di Sekolah Dasar. Aku melihat teman-temanku, aku melihat lingkungan sekolahku. Berbeda! Semua berbeda. Tak seorangpun ada yang ku kenal disini.
Aahh nggak enak banget sih SMP. Nggak ada temen. Nggak ada satupun yang gue kenal disini. Cuma Ega. Ya Ega, temen SD gue. Tapikan gue beda kelas sama dia. Hhiii menyebalkan. Keluhku dalam hati
Ega mana sih? Kok belum datang datang ya? Masa gue sendiri sih disini. Mana nggak ada yang gue kenal lagi. Keluhku lagi dalam hati
Tiba-tiba aku bertemu seorang cewek.
“eeh… Kamu yang di atas tadi kan?” tanyaku yang pura pura basa basi
“iya” jawab dia singkat
“nama kamu siapa?” tanya aku
“Aurel” jawab dia dengan senyuman
“oohh.” kataku meng-ooh kan
“nama kamu siapa?” tanya Aurel
“aku Natalia” jawabku dengan senang. Karena aku pikir dia bisa jadi temenku
Setelah berkenalan dengan Aurel, aku cukup senang. Selain dia baik, dia juga asyik.
Kebetulan di sekolah aku ada Tadarus untuk yang agama Muslim, dan Rohkris untuk yang Kristen. Kohkris itu kepanjangan dari Rohani Kristen. Biasanya Tadarus di Masjid, dan Rohkris itu di lantai paling atas. Ada ruang khususnya.
Saat aku baru nyampe di sekolah, aku mencari cari Aurel. Ternyata dia belum datang. Aku bingung mau bagaimana. Banyak sekali siswa di sekolah ini.
Saat aku melihat ke arah tempat duduk, disana ada temen Rohkris ku. Entahlah siapa namanya.
“eeh… Kamu Kristen kan?” tanyaku kepada cewek berkacamata ungu dan rambut di ikat dua
“iya. Kenapa?” tanya dia
“udah masuk belum Rohkris?” tanyaku lagi
“belum kok. Ruangannya kan masih di tutup” kata cewek itu sambil nunjuk ke ruangan yang di atas
“ooh. Nanti bareng ya ke atasnya. Oh ya nama kamu siapa?” kataku yang sambil menanyakan namanya
“nama aku Ilean. Nama kamu siapa?” tanya dia balik
“aku Natalia” jawabku
“aku pergi kesana sebentar ya. Nanti aku balik lagi. Pokoknya kita bareng ya ke atasnya” kataku
“iya” jawab dia
Akupun pergi meninggalkan dia. Karena di sana aku melihat Aurel. Aku langsung menyamperi dia.
“Aureeell??” panggil aku dari kejauhan
“eeh Natalia” kata Aurel
“dari mana aja sih? Aku cariin” kata aku
“sorry ya. Aku baru datang” kata Aurel
“ooh. Ya udah gak pa-pa” jawabku sambil memberinya senyuman
“eeh udah Rohkris belum?” tanya Aurel yang sedikit panik
“belum kok. Tenang aja. Nanti Rohkris duduk bertiga ya” pinta ku
“bertiga? Sama siapa lagi?” tanya Aurel bingung
“sama Ilean. Tadi aku kenalan sama dia. Kayanya dia baik deh” kataku menjelaskan
“ooh. Ya udah” jawab Aurel
Aku dan Aurel pun menuju ke tempat Ilean duduk tadi. Dia hanya duduk sendiri.
“hay Len? Yuk ke atas!” sapa ku, sambil mengajak dia ke ruang Rohkris di atas. Tanpa basa basi, Ilean hanya mengikuti aku dari belakang.
Sesampai di atas, kami mengambil 3 bangku yang kami jadiin satu, alias di dempetin. Biar bisa duduk bertiga.
Saat aku sedang ngobrol dengan Aurel, tiba tiba Ilean masuk ke perbincangan kami.
“Rel, tadi di bawah gue ketemu sama cowok. Gila gantteenngg bangeet. Sepertinya gue pernah ketemu sama dia” kataku menjelaskan. Aku nggak bisa ngomong pakai ‘aku kamu’ lama lama. Karena sudah biasa pakai ‘gue elo’ dari dulu.
“yang bener lo? Lo kenal dia dari mana? Jelas-jelas lo baru aja ketemu dia” tanya Aurel yang juga menggunakan bahasa gaul.
“iya gue serius. Sumpah dia tuh kece bangettt. Sebenernya gue suka sama dia udah dari kelas 6 SD. Pas dia kelas 7, gue pernah ketemu dia. Dia lagi beli es doger. Haha” kataku yang sambil mengingat ngingat kejadian tadi
“wah keren tuh. Bisa di jadiin sinetron. ‘Cinta Saat Beli Es Doger’ haha” kata Aurel dengan leluconnya
Tiba tiba Ilean masuk dalam pembicaraan kita
“kamu suka sama kakak kelas Nat?” tanya Ilean yang masih ngomong pake ‘aku kamu’.
“iya. Serius deh. Tadi gue sekilas liat Name Tag nya. Kalau nggak salah sih nama nya RIZ-KY EK-A… ” perkataanku terputus
“Rizky Eka apa?” tanya Aurel penasaran
“aaahhh gue lupa” kataku pasrah
“aku juga suka sama kakak kelas. Tapi aku nggak tau siapa namanya” kata Ilean sedih
“tapi lo tau dia kelas berapa?” tanyaku
“enggak” jawab Ilean sambil menggelengkan kepalanya
“yaaahh… Kalau gitu sih susah nyarinya Len” kata Aurel
Tiba tiba kakak yang ngajar Rohkris nya pun datang. Perbincangan telah selesai.
Kira-kira 1 jam telah berjalan. Akhirnya Rohkris selesai. Kamipun masuk kelas masing masing. Aku kelas 7.8, Aurel kelas 7.1, sedangkan Ilean kelas 7.2.
Kira-kira sudah 5 bulan persahabatan kita berjalan. Semua itu baik baik saja.
Di awal bulan Desember 2012, aku mengambil Raport semester 1. Puji Tuhan aku dapat Rangking 3.
Tiba tiba HP ku pun berbunyi.
“Nat, kamu dapat rangking berapa?” tanya Ilean dari SMS
“Puji Tuhan, aku dapat rangking 3. Kalau lo dapat rangking berapa?” tanyaku balik
“Puji Tuhan Nat, aku dapat rangking 4″ kata Ilean
Tiba-tiba ada SMS dari Aurel
“Nat, lo rangking berapa?” tanya Aurel
“Puji Tuhan, gue rangking 3. Kalau lo?” tanyaku balik
“Puji Tuhan, gue rangking 5.” jelas Aurel
Setelah selesai SMSan aku pergi ke rumah uwak ku untuk berlibur.
Selama 2 minggu libur rasanya enak. Tapi kangen sama temen temen. Terutama sama Aurel dan Ilean.
Saat di sekolah, aku bertemu mereka.
Seperti biasanya, kami selalu bertiga.
“kita keren ya, Natalia rangking 3, aku rangking 4, sedangkan Aurel rangking 5. Hahaha. kalau bisa nanti lebih meningkat ya” kata Ilean
“iya. Semoga” kata aku
Persahabatan kita terus berjalan. Hingga di tengah jalan entahlah ada yang menghancurkan.
Aurel sekarang berubah. Dia sudah tidak pernah lagi bertiga dengan aku sama Ilean. Sekarang dia sama Anggi.
Jadi setiap aku main sama Aurel, selalu aja Ilean marah sama aku. Karena Ilean nggak suka ngeliat aku deket sama Aurel, kalau Aurelnya deket sama Anggi.
Akupun mencoba ngobrol berdua dengan Aurel. Kenapa dia selalu sama Anggi? Apa dia nggak mau lagi kaya dulu?
“Rel, lo kok bareng Anggi mulu? Lo nggak mau bertiga lagi kaya dulu?” tanya aku
“bukannya gitu Nat, gue mau. Tapi Ileannya tuh yang cuek banget sama gue” kata Aurel
“Ilean kaya gitu karena dia nggak suka ngeliat lo deket sama Anggi” kataku menjelaskan
“ya udah gue mau kita kaya dulu lagi. Tapi bilang sama Ilean jangan cuekin gue” kata Aurel
Setelah ngobrol cukup lama dengan Aurel, akupun langsung nemuin Ilean, dan menjelaskan semuanya. Ilean seneng kalau Aurel mau bertiga lagi.
Dua minggu kemudian
Tiba-tiba aku ada SMS dari Aurel.
“sahabat sejati adalah sahabat yang selalu ada untuk gue, mau denger semua curhatan gue. Dan sahabat gue adalah Anggi. Gue nggak mau bertiga kaya dulu lagi” SMS dari Aurel
Aku tak menanggapinya.
Esoknya aku menceritakan semuanya sama Ilean. Dan kebetulan Aurel baru datang.
“mantan sahabat datang” bisik Ilean kepadaku
“hahaha… Iya” tawaku
“Nat, suatu saat nanti dia akan tau mana yang benar sahabatnya” kata Ilean
“iya. Biarin aja dulu dia kaya gitu.” jawabku
Perginya Aurel, enggak jadi masalah buat aku dan Ilean. Kami tetap menjadi sahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar