Dipagi
yang cerah terlihat embun pagi dan mentari yang menyapa.Jam menunjukan pukul
06.00 wita.Sejenak ku termenung menatapi alam sekitarku yang elok dan
menyejukkan jiwa yang baru menyambut hari.Bergegas ku menuju ke kemar mandi
untuk membersihkan dan menyegarkan diri yang baru terbangun dari tidur malamku.
Setelah
itu, aku pun bergegas menuju tempatku menuntut ilmu.Dimana terdapat segudang
ilmu yang akan di berikan oleh para pahlawan tanpa tanda jasa dan teman-teman
yang menjadi pesaing mencari ilmu dan prestasi namun menjadi teman yang berharga
dan menjadi pangganti keluarga di sekolah. Dari sudut kelas yang ramai dan
penuh dengan kebisingan terlihat seorang teman sedang menunduk dan termenung.
Langkah kaki pun tak dapat di hentikan tuk menuju
sosok itu.Aku pun bertanya mengapa ia hanya duduk termenung.Dan iapun hanya
berkata’’ tidak apa-apa teman’’.Kupandangi wajahnya yang pucat dan air mata yang sedikit demi sedikit mulai mengalir
membasahi wajah cantiknya.Aku pun merasakan sebuah rahasia hidup yang tak mau
ia utarakan namun membuat ia tertekan.
Beberapa
waktu kemudian terdengarlah bunyi Bell yang menandakan jam sekolah pada hari
itu telah usai.Ku lihat sosok temanku
itu bergegas meninggalkan tempatnya. Aku pun semakin penasaran melihat
tingkah laku temanku itu yang tiba-tiba berubah menjadi sosok yang pendiam dan
tidak se-aktif dulu.
Penasaran
yang kurasakan sudah tak bisa ku bendung lagi.Aku pun mengikuti langkah kakinya
tanpa ia ketahui.Seselang beberapa waktu ia pun memasuki rumah kecil
berdindingkan papan-papan yang telah mulai lapuk dan di atapi seng-seng yang
terdapat banyak bocor. Aku pun melangkah menuju rumah itu.Kuketuk pintu itu,dan
ku ucapkan salam. Terdengar suara yang lembut yang menyapa salamku.Keluarlah
sosok temanku itu.Ia pun terlihat heran melihat ke datanganku. Aku pun
dipersilahkan untuk memasuki rumahnya . Aku pun kembali memulai menelusuri
sebabpeny mengapa ia terus terdiam di sekolah.
Ia
pun mulai menceritakan apa penyebabnya.Aku pun sejenak terdiam mendengar
ceritanya yang menyayat hati.Setelah itu aku pun tahu mengapa ia berubah.Dan
ternyata penyebabnya adalah ibu tercintanya sedang sakit.Aku pun diantarnya menuju
ruang dimana ibunya berada.Aku pun melihat ibunya yang sedang terbaring di atas
kasur yang tak layak di pakai.Ia pun menceritakan perasaannya di sertai derai
air mata yang terus mengalir dipipinya yaitu betapa ia sangat menyayangi ibunya
dan berharap ibunya dapat sehat seperti dahulu.Aku pun hanya dapat terdiam dan
dapat memberikan dukungan moril sebagai sosok teman.Dan sejak peristiwa itu aku
pun menyadari betapa berharganya seorang ibu dalam hidup ini.