Social Icons

Senin, 25 November 2013

PUISI : air mata seorang anak


Dipagi yang cerah terlihat embun pagi dan mentari yang menyapa.Jam menunjukan pukul 06.00 wita.Sejenak ku termenung menatapi alam sekitarku yang elok dan menyejukkan jiwa yang baru menyambut hari.Bergegas ku menuju ke kemar mandi untuk membersihkan dan menyegarkan diri yang baru terbangun dari tidur malamku.
Setelah itu, aku pun bergegas menuju tempatku menuntut ilmu.Dimana terdapat segudang ilmu yang akan di berikan oleh para pahlawan tanpa tanda jasa dan teman-teman yang menjadi pesaing mencari ilmu dan prestasi namun menjadi teman yang berharga dan menjadi pangganti keluarga di sekolah. Dari sudut kelas yang ramai dan penuh dengan kebisingan terlihat seorang teman sedang menunduk dan termenung.
Langkah  kaki pun tak dapat di hentikan tuk menuju sosok itu.Aku pun bertanya mengapa ia hanya duduk termenung.Dan iapun hanya berkata’’ tidak apa-apa teman’’.Kupandangi wajahnya yang pucat dan air  mata yang sedikit demi sedikit mulai mengalir membasahi wajah cantiknya.Aku pun merasakan sebuah rahasia hidup yang tak mau ia utarakan namun membuat ia tertekan.
Beberapa waktu kemudian terdengarlah bunyi Bell yang menandakan jam sekolah pada hari itu telah usai.Ku lihat sosok temanku  itu bergegas meninggalkan tempatnya. Aku pun semakin penasaran melihat tingkah laku temanku itu yang tiba-tiba berubah menjadi sosok yang pendiam dan tidak se-aktif dulu.
Penasaran yang kurasakan sudah tak bisa ku bendung lagi.Aku pun mengikuti langkah kakinya tanpa ia ketahui.Seselang beberapa waktu ia pun memasuki rumah kecil berdindingkan papan-papan yang telah mulai lapuk dan di atapi seng-seng yang terdapat banyak bocor. Aku pun melangkah menuju rumah itu.Kuketuk pintu itu,dan ku ucapkan salam. Terdengar suara yang lembut yang menyapa salamku.Keluarlah sosok temanku itu.Ia pun terlihat heran melihat ke datanganku. Aku pun dipersilahkan untuk memasuki rumahnya . Aku pun kembali memulai menelusuri sebabpeny mengapa ia terus terdiam di sekolah.
Ia pun mulai menceritakan apa penyebabnya.Aku pun sejenak terdiam mendengar ceritanya yang menyayat hati.Setelah itu aku pun tahu mengapa ia berubah.Dan ternyata penyebabnya adalah ibu tercintanya sedang sakit.Aku pun diantarnya menuju ruang dimana ibunya berada.Aku pun melihat ibunya yang sedang terbaring di atas kasur yang tak layak di pakai.Ia pun menceritakan perasaannya di sertai derai air mata yang terus mengalir dipipinya yaitu betapa ia sangat menyayangi ibunya dan berharap ibunya dapat sehat seperti dahulu.Aku pun hanya dapat terdiam dan dapat memberikan dukungan moril sebagai sosok teman.Dan sejak peristiwa itu aku pun menyadari betapa berharganya seorang ibu dalam hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar