Social Icons

Jumat, 07 September 2012

CERPEN…..!!!! Cinta dan Sahabat



Cinta dan Sahabat
Cinta dan Sahabat, dua hal yang tak mudah untuk dimengerti. Kadang bisa sangat berarti, namun dalam hal itu bisa membuat luka teramat perih. Aku adalah orang yang berada di tengah-tengah cinta dan sahabat itu. Kini, aku yang begitu merindukan hadirnya seorang kekasih, dalam hangatnya persahabatanku dengan Adhy yang merupakan sahabat karibku.
Tiga minggu di awal semester pertama di Yayasan Pendidikan dan Keterampilan Wajo Computer Centre, seabrek kegiatan pun kulalui tanpa kuharus memikirkan cinta menurutku itu hanya membuatku lelah.
Berawal dari perkenalanku dengan erhil, seorang cowok yang aku kenal dari temanku, irham. Perkenalan yang terbilang singkat juga, aku mulai merasakan getaran cinta itu. Rasa itu mulai menerangi kembali tahta hatiku yang telah lama ditinggal pergi oleh seseorang yang pernah begitu berarti dalam hidupku dulu. Yang sampai saat ini pun aku belum bisa melupakannya.
erhil yang telah hadir untuk mengisi hari-hariku pun membuatku terlelap akan rasa bahagia itu, hingga akupun tak pernah menyadari ternyata semua kebahagiaan itu palsu. erhil orang yang kucintai dengan tulus ternyata datang hanya untuk menyakiti dan menorehkan luka. Luka yang teramat dalam di hatiku. Pertemuan itu juga yang telah menghancurkan semuanya. Hidupku yang begitu indah yang begitu berwarna menjadi hancur akan hadirnya!
Hari itu aku dan erhil sepakat untuk memadu kasih, merajut asa dan menggapai cita berdua. Aku belum pernah merasakan sebahagia itu, aku begitu merasa beruntung bisa dicintai oleh orang yang kucintai. Hari-hari bahagia pun mulai kami lalui. erhil begitu indah di mataku yang membuatku lupa akan segalanya, bila bersamanya. Itu juga yang membuatku merelakan tahta hatiku dipenuhi oleh cintanya, namun lagi-lagi kenyataan tak selalu berjalan sesuai dengan yang kuharapkan.
Bulan pertama hubungan cintaku bersama erhil mulai goyah, Erhil mulai berubah dan tidak lagi Erhil yang selalu tersenyum untukku. Erhil tidak juga bersifat manis padaku, setiap tutur katanya yang menyejukkan hatiku kini terasa mengiris-iris hatiku. Apa yang telah kulakukan padanya hingga dia begitu tega padaku, aku begitu percaya padanya hingga aku pun terluka olehnya.
Hubungan ini berakhir begitu saja, pertemuan singkat itu menjadi menyakitkan. Sahabat pun menjadi pelarian sedih dan kecewa, tapi sahabatku tega mengkhianatiku. Dia yang ternyata merebut Erhil dariku, dia merenggut semua kebahagiaanku . Persahabatan yang telah bertahun-tahun kubina bersamanya pun menjadi tak berarti. Aku lelah dengan semua ini hingga aku sempat memutuskan tali persahabatan itu, egoiskah aku?
Aku hanya belum bisa berpikir jernih saat itu, aku merasa semakin tolol, seharusnya kubisa merelakan Erhil dan Nhita untuk bersama. Karena mungkin kebahagiaan Erhil hanya ada pada Nhita! Aku belum siap kehilangan kebahagiaan itu, aku masih ingin disayangi walau semua itu hanya kebohongan.
Dan terlalu naif bila kini aku harus menyesal karena mengenalnya. Karena dia aku dapat merasakan hal terindah, walaupun hanya sekejap. Aku terlalu naif hingga aku pun tidak menyadari Enhal merasakan juga perih yang kurasa. Enhal sahabatku orang yang kupercaya seutuhnya. Kini, telah terluka karena keegoisanku.
Seharusnya aku tak pernah hadir di antara erhil dan nitha. Bila akhirnya luka ini yang kurasa.
Andai saja kusadari dari awal, andai saja ku lebih mengerti mereka, andai saja aku tidak jatuh hati pada erhil, Orang yang kucintai dan selalu ada dalam hatiku walau hati ini terasa perih, kudapat mengerti tak ada gunanya kubertahan di sisimu, karena ternyata kau lebih menginginkan nhita mengisi hari-harimu. Aku di sini yang begitu tulus mencintaimu dan aku yang selalu berusaha untuk mengerti dirimu kan selalu menanti dan menata hati lagi hingga bayanganmu pergi hingga tak ada lagi luka kurasa, hingga tak ada lagi kecewa yang terasa.
Aku di sini kan selalu berusaha tegar menjalani hari-hariku, aku kan selalu berusaha tersenyum agar kau bisa bahagia bersama Nhita sahabatku. Walaupun dia telah merebutmu, tapi dia tetap sahabatku,takkan kulupakan percayalah dengan sisa kesedihanku ini.
Kumasih dapat bertahan hingga kelak kau mengerti bahwa aku memang mencintaimu. Aku memang menyayangimu, tapi aku tak rela tersakiti olehmu saat ini, esok dan sampai kapanpun.
Kini dalam setiap hari-hari sepiku, dalam kesendirianku, aku hanya bisa berharap aku kan memiliki kekasihku lagi, memiliki dia yang telah pergi, karena aku kan selalu mencintainya. Aku kan selalu mengenangnya di dalam hatiku,karena dia telah datang dan pergi dengan menghiasi setiap sudut didalam hatiku dengan cintanya yang sesaat, dan Nhita sahabatku buatlah cintaku bahagia karena kalian begitu berarti untukku...***

G’rezzt Community

Tidak ada komentar:

Posting Komentar